MEMBUAT RENCANA PENELITIAN
Tugas Biologi 1
MEMBUAT RENCANA PENELITIAN
Nama : Frederiko Eduwardo
A.
Menemukan Gelaja Biologi
“Tanaman cabai yang diberi MSG lebih cepat
berbunga dibanding yang tidak diberi MSG”
B.
Merumuskan Masalah
Mengapa tanaman cabai yang diberi MSG lebih cepat berbunga dibanding yang
tidak diberi MSG?
C.
Merumuskan Hipotesis
Tanaman Cabai yang diberi MSG lebih cepat
berbunga dibanding yang tidak diberi MSG karena MSG mengandung zat natrium yang
merangsang pertumbuhan bunga.
D.
Membuat Rencana Penelitian (Metodologi)
1.
Merumuskan
variabel untuk menguji adanya hubungan sebab akibat dari suatu kejadian.
Sebab dari kejadian disebut variabel bebas, sementara akibat dari kejadian tersebut disebut variabel terikat.
Hubungan Sebab Akibat
|
Tumbuhan cabai akan lebih cepat berbunga apabila
disiram air yang dicampur dengan Monosodium Glutamat (MSG)
|
Variabel Bebas
|
Kadar MSG
untuk sekali penyiraman
|
Variabel Terikat
|
Waktu yang dibutuhkan untuk munculnya bunga
|
2.
Menentukan Perlakuan
a.
Variabel Bebas, yaitu kadar MSG untuk setiap
penyiraman dapat dengan 2 sendok MSG, 1 sendok MSG dan tidak diberi MSG dalam
sekali penyiraman
b.
Variabel Terikat,
yaitu waktu yang dibutuhkan untuk munculnya bunga
E.
Menyusun Proposal Penelitian
Proposal Penelitian Biologi
A. Judul Penelitian
Manfaat MSG Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Cabai
B. Latar Belakang
Tumbuhan
merupakan salah satu objek dari biologi. Salah satu jenis tumbuhan adalah
cabai. Cabai merupakan tanaman yang berkembang biak secara generatif. Dalam
perkembangbiakan generatif, bunga menjadi bagian yang sangat penting. Cabai membutuhkan
perawatan secara berkala, seperti penyiraman secara teratur, pemupukan secara
berkala, memperoleh sinar matahari yang cukup. Untuk penyiraman dan sinar
matahari dapat dengan mudah didapatkan. Namun, untuk pemupukan sepertinya
tidak. Akhir-akhir ini harga pupuk semakin mahal karena ketersediaannya.
Pupuk kimia atau
pupuk buatan pabrik banyak dimanfaatkan para petani atau pecinta tanaman untuk
menyuburkan tanah. Pupuk-pupuk buatan ini memang berguna menyuburkan dan
meningkatkan hasil produksi tanaman, namun disamping itu juga memiliki dampak
yang tidak baik bagi lingkungan. Pupuk-pupuk buatan tersebut diantaranya Urea,
KCl, Za, Tsp-36, dll, banyak mengandung bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu
diperlukan suatu alternatif lain untuk mendapatkan pupuk yang murah dan sehat.
MSG (Monosodium
Glutamat) atau biasa disebut vetsin, selain sebagai penyedap rasa, bahan ini
juga dapat dijadikan pupuk alternatif. MSG ini dapat dijadikan sebagai pupuk
pada tanaman hias, karena didalamnya mengandung zat-zat yang dibutuhkan tanaman
oleh tanaman dan dapat membuat tanaman semakin subur dan mempercepat tumbuhnya
bunga.
C.
Tujuan
Penelitian
1.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh MSG
terhadap pertumbuhan tanaman cabai
2.
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi
D.
Rumusan
Masalah
“Mengapa tanaman cabai yang diberi MSG lebih cepat berbunga dibanding
yang tidak diberi MSG?”
E. Hipotesis
Tanaman Cabai yang diberi MSG lebih cepat berbunga
dibanding yang tidak diberi MSG karena MSG mengandung zat natrium (Na) yang
merangsang pertumbuhan bunga.
F.
Kajian
Teori
1.
Monosodium Glutamat
(MSG)
Monosodium glutamat yang sering disebut vetsin adalah garam sodium
dari asam glutamate. Asam glutamate adalah suatu asam amino yang merupakan
salah satu komponen penting yang dibutuhkan tubuh. MSG dibuat dari tetes
sampingan tebu (molasses) yang merupakan hasil sampingan gilingan tebu. MSG
ditemukan oleh Profesor Ikeda, berkebangsaan jepang pada tahun 1970. MSG mudah
larut dalam air. MSG mudah bersenyawa dengan asam amino lainnya yang akan
membentuk protein.
2.
Cabai
Cabai adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Cabai merah Besar (Capsicum
annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi
yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi
kesehatan manusia. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan
yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan
terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung
Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker (Kilham 2006;
Bano & Sivaramakrishnan 1980).
Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran
yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual
yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah
zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain itu
kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan
harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri
lambung.
Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah
ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung
vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedasTanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak tergenang air; pH
tanah yang ideal sekitar 5 - 6.
3.
Pupuk
Pupuk merupakan bahan yang digunakan untuk menyuburkan tanaman.
pupuk yang baik harus memiliki kandungan unsur-unsur C, H, O, N, P, K, Na, Ca,
dan Mg. unsur-unsur ini merupakan unsur/zat hara yang sangat dibutuhkan
tanaman. zat hara ini diambil tumbuhan dari udara, air dan tanah. Pupuk
dibedakan menjadi dua, yakni pupuk organic atau pupuk alam dan pupuk buatan.
Pupuk
organik
Pupuk
organik atau pupuk alam berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan ternak atau
sampah. Pupuk organik dibagi menjadi 3 jenis yakni:
1.
Pupuk kandang yaitu pupuk yang berasal
dari kotoran hewan ternak.
2.
Pupuk hijau yaitu pupuk yang berasal
dari tanaman yang dimasukkan ke dalam tanah untuk menambah bahan organik dan
unsur hara tanaman.
3.
Pupuk kompos yaitu pupuk yang dibuat
dengan cara melapapukkan sampah sisa-sisa tanaman yang dicampur kotoran hewan.
Pupuk
organik dapat menyuburkan dan menggemburkan tanah, mengandung lebih banyak
jenis unsur dan penggunaaanya tidak menimbulkan efek samping.
Pupuk
buatan adalah pupuk yang dibuat oleh manusia dari zat-zat anorganik. Pupuk
buatan ini contohnya yakni pupuk Urea, ZA, TSP, ZK, NPK dan masih banyak lagi.
Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan dapat menimbulkan polusi air dan
tanah yang akibatnya mengganggu lingkungan hidup
G.
Metode
Penelitian
·
Dalam penelitian ini saya menggunakan metode:
Library research atau telaah pustaka
yaitu penelaahan kepustakaan dengan mencari data-data atau keterangan dari
berbagai buku yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.
Metode penelitian merupakan rencana langkah-langkah
kegiatan penelitian yang meliputi :
1.
Objek Penelitian.
Objek dari penelitian ini adalah tanaman cabai merah (Capsicum annum) yang merupakan anggota
dari famili Solanaceae (Terung-terungan).
2.
Lokasi Penelitian
Halaman rumah peneliti di RT 04 RW 16, Desa
Bojonggede, Kec. Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
3.
Waktu penelitian
No.
|
Jenis Kegiatan Penelitian
|
Waktu
|
Keterangan
|
1
|
Menyusun
Proposal
|
1
Hari
|
16 Agustus
2012
|
2
|
Melakukan
Percobaan
|
10
Hari
|
22-30
Agustus 2012
|
3
|
Menganalisis
Hasil Percobaan
|
1
Hari
|
31 Agustus
2012
|
4
|
Menyusun
Hasil Laporan Percobaan
|
1
Hari
|
1 September
2012
|
·
Deskripsi variabel penelitian
Dalam penelitian ini,
akan diuji hubungan sebab akibat yang menjadi variabel bebas dan
terikat.
a.
Variabel Bebas, yaitu kadar MSG untuk setiap
penyiraman dapat dengan 2 sendok MSG, 1 sendok MSG dan tidak diberi MSG dalam
sekali penyiraman
b.
Variabel
Terikat, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk munculnya bunga
·
Alat dan Bahan yang akan digunakan
1. Alat tulis
2. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk melakukan
percobaan.
Ø
3 tanaman cabai
Ø
Air
Ø
MSG
Ø
Alat penyiram
3. Literatur yang mendukung percobaan
·
Data hasil pengamatan
Penelitian yang saya lakukan adalah penelitian
kualitatif yang berupa skema atau uraian data pengamatan secara rinci.
Misalnya, data ciri suatu organisme yang digambarkan secara morfologi dan data
proses perkembangan organisme.
H.
Daftar
Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Cabai
http://id.wikipedia.org/wiki/Monosodium_glutamat
Nazir, Moh.
1983. Metode Penelitian. Darussalam :
Ghalia Indonesia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk
Makasih kak, ini ngebantu banget buat contoh tugasnya. Dan jarang juga nemu yg kelas akselerasi kayak kakak ^^
ReplyDeleteSama-sama. Senang bisa membantu :)
Delete