ARKHAEBACTERIA & EUBACTERIA


ARKHAEBACTERIA & EUBACTERIA


Pada sistem klasifikasi 5 kingdom, Arkheabacteria dan Eubacteria dikelompokkan dalam satu kingdom yaitu kingdom monera dengan dasar mereka adalah organisme prokariotik (tidak memiliki membran  inti). Hingga pada akhirnya seorang ilmuwan bernama Carl Woose mengusulkan sistem klasifikasi enam kingdom, dimana Monera dibagi menjadi Arkhaebacteria dan Eubacteria.
Perbedaan
Komponen
Archaebacteria
Eubacteria
Dinding Sel
Tidak mengandung peptidoglikan
Mengandung peptidoglikan
RNA polimerase
Terdiri dari beberapa jenis
Terdiri dari satu jenis
Lipid membran
Hidrokarbon bercabang
Hidrokarbon tidak bercabang
Intron
Ada
Tidak ada
Dampak pemberian streptomisin dan kloramfenikol
Tidak menghambat pertumbuhan
Menghambat pertumbuhan

Arkhaebacteria
1. Arkhaebacteria digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
a. Metanogen : hidup di lingkungan anaerobik; memperoleh makanan dengan membusukkan sisa-sisa bahan organik; menghasilkan metana dari reduksi karbon dioksida. Contoh: Methanobacterium dan Methanopyrus

b.Halofil : Hidup di lingkungan dengan tingkat salinitas (kadar garam) tinggi; beberapa dapat melakukan fotosintesis; mengandung pigmen bakteriorodopsin. Contoh : Halococcus

c. Termoasidofil : Hidup di lingkungan bersuhu tinggi dan bersifat asam; umumnya autotrof dan mengoksidasi sulfur. Contoh : Sulfolobus

Eubacteria

1. Ciri-ciri
Uniseluler, prokariotik, umumnya tidak memiliki klorofil, ukuran 0,12 – 200 mikron, hidup di berbagai habitat (kosmopolit)

2. Klasifikasi

a. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya

1) Bakteri heterotrof
Bakteri yang hidupnya tergantung pada organisme lain dalam hal pemenuhan zat organik sebagai sumber karbon (C). Dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.   Bakteri saprofit (saproba), hidup dari zat organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau  sampah. Contoh : Escherichia coli dan Lactobacillus bulgaricus
b.  Bakteri parasit, hidup di dalam tubuh makhluk hidup atau bahan-bahan dari tubuh inangnya.
2) Bakteri autotrof
Bakteri yang mampu menyusun makanan sendiri dengan sumber karbon (C) yang berasal dari senyawa anorganik (CO2 atau karbonat). Dibedakan menjadi:
a.   Bakteri fotoautotrof, energi untuk sintesis berasal dari cahaya. Contoh: bakteri ungu dan bakteri hijau.

b.  Bakteri kemoautotrof, energi untuk sintesis makanan berasal dari reaksi-reaksi kimia. Contoh: Nitrosococcus, Nitrosobacter, dan Nitrosomonas.

b. Berdasarkan kebutuhan oksigen pada waktu respirasi

1) Bakteri aerob
Bakteri yang memerlukan oksigen bebas untuk kehidupannya. Contoh: Nitrosococcus dan Nitrosomonas.

2) Bakteri anaerob
Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas dalam kehidupannya. Contoh:
a) Clostridium tetani (anaerob obligat)
b) Escherichia coli (anaerob fakultatif)
c) Salmonella typhosa (anaerob fakultatif)
d) Shigella dysentriae (anaerob fakultatif)

c. Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagela

1) Atrik: tidak mempunyai flagela.
2) Monotrik: mempunyai flagela pada satu ujungnya.
3) Lofotrik: mempunyai sejumlah flagela pada salah satu ujungnya.
4) Amfitrik: mempunyai sejumlah flagela pada kedua ujungnya.
5) Peritrik: mempunyai flagela pada seluruh permukaan tubuh.

d. Berdasarkan bentuknya

1) Kokus (coccus) bentuk bulat seperti bola, dibedakan atas:
a) Monococcus, tersusun satu-satu. Contoh: Chlamydia trachomatis
b) Diplococcus, bergandengan dua-dua. Contoh: Diplococcus pneumoniae
c) Tetracoccus, bergandengan empat-empat. Contoh : Pediococcus cereviceae
d) Sarcina, bergerombol membentuk kubus. Contoh : Thiosarcina rosea
e) Staphylococcus, bergerombol membentuk buah anggur. Contoh: Staphylococcus aureus.
f) Streptococcus, bergandengan membentuk rantai. Contoh : Streptococcus mutans

2) Basil (bacillus) bentuk batang (silinder), dibedakan atas:
a) Diplobacillus, bergandengan dua-dua. Contoh: Salmonella typhosa.
b) Streptobacillus, bergandengan membentuk rantai. Contoh: Azotobacter, Bacillus atrachis
c) Monobacillus, tunggal (satu-satu). Contoh: Eschericia coli.

3) Spiral (spirillum) bentuk spiral (lengkung), dibedakan atas:
a) Vibrio (bentuk koma), lengkung kurang dari setengah lingkaran. Contoh: Vibrio cholerae.
b) Spiroseta, bentuk sel seperti sekrup. Contoh: Treponema pallidum.
c) Spiral, bentuk sel begelombang. Contoh : Thiospirillopsis floridana

e.  Gram Stain (Pewarnaan Gram)
Berdasarkan pewarnaan gram, bakteri dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri Gram positif memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal sehingga berwarna ungu dalam pewarnaan gram sementara bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan berwarna merah dalam pewarnaan gram. Bakteri gram negatif lebih berbahaya dibandingkan bakteri gram positif.

3. Struktur Eubacteria


1 = Dinding sel : sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri; mengandung peptidoglikan (ikatan polisakarida dan protein)

2 = DNA : berupa DNA sirkuler kromosom, pembawa sifat genetik; selain DNA terdapat plasmid yaitu DNA sirkuler nonkromosom

3 = Kapsul : Tersusun dari polisakarida dan air; berguna untuk menempel pada permukaan sel lain, melindungi dari sel fagosit, dan melindungi sel bakteri saat terjadi kekeringan
  
4 =  Membran plasma : membran yang menyelubungi sitoplasma; berguna untuk mengatur pertukaran zat antara sel dengan lingkungan; tersusun dari fosfolipid dan protein


5 = Mesosom : tonjolan membran plasma untuk menghasilkan energi, tempat pemisahan dua molekul DNA anak, serta pembentuk dinding sel baru.

6 = Ribosom : untuk sintesis protein

7 = Sitoplasma : Cairan sel


(Yang ga nomernya di gambar)

·   Flagellum : struktur berbentuk batang atau spiral dari tonjolan dinding sel; tersusun dari protein ; untuk pergerakan sel.
·   Membran Tilakoid : Lipatan membran plasma tempat terjadinya fotosintesis.
·   Pilus (Fimbriae) : tonjolan dinding sel berupa rambut halus untuk menghubungkan sel saat proses konjugasi.
·   Granula penyimpanan : untuk menyimpan cadangan makanan
·   Vakuola gas :  struktur yang memungkinkan bakteri fotosintetik yang hidup di air untuk mengapung.
·   Endospora : bentuk laten bakteri gram positif untuk mempertahankan diri




 4. Reproduksi
a. Aseksual à pembelahan biner
b.Paraseksual (pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot)
·      Transformasi, pemindahan sedikit DNA dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa melalui proses fisiologi yang kompleks (alias langsung masuk terus ngegabung)
·      Transduksi, pemindahan DNA bakteri melalui bakteriofage (virus yang menyerang bakteri… yang ada pas materi virus loh)
·      Konjugasi, pemindahan materi genetik secara langsung melalui jembatan sitoplasma

5. Peranan

A) Bakteri yang bermanfaat dalam produksi bahan makanan:
a) Lactobacillus casei dan Lactobacillus bulgaricus, untuk membuat yoghurt.
b) Acetobacter xylinum, untuk membuat nata de coco
c) Acetobacter, untuk membuat asam cuka.
d) Streptococcus lactis, untuk membuat mentega.
e) Lactobacillus sp untuk membuat terasi.

B) Bakteri penghasil antibiotik:
a) Streptomyces griceus, penghasil streptomisin.
b) Stretomyces aureofacien, penghasil aureomisin.
c) Streptomyces venezuele, penghasil kloramfenikol.

C) Bakteri penyubur tanah:
a) Rhizobium leguminosarum bersimbiosis pada akar tanaman kacang-kacangan dan dapat mengikat nitrogen. Azetobacter, Chlorococcum, Clostridium pasteurianum, Rhodospirillum rubrum yang hidup bebas dan dapat mengikat nitrogen.
b) Nitrosomonas dan Nitrosococcus, dapat mengubah amonia menjadi nitrit, dan Nitrobacter, dapat mengubah nitrit menjadi nitrat.

b. Bakteri yang merugikan

1) Pada manusia


2) Pada hewan
a) Actynomices bovis: bengkak rahang pada sapi.
b) Bacillus anthraxis: penyakit antraks pada ternak.
c) Streptococcus: radang payudara sapi.
d) Cytopage columnaris: penyakit pada ikan.

3) Pada tanaman
a) Xanthomonas oryzae: menyerang pucuk batang padi.
b) Xanthomonas campestris: menyerang tanaman kubis.
c) Pseudomonas solanacearum: layu pada terung-terungan.
d) Erwina carotovora: busuk pada buah-buahan.

4) Yang merusak bahan makanan:
a) Acetobacter: merubah etanol (alkohol) menjadi asam cuka sehingga merugikan perusahaan anggur.
b) Pseudomonas: membentuk asam bongkrek (racun) pada tempe bongkrek.
c) Clostridium botulinum: penghasil racun makanan.

Cyanobacteria (TAMBAHAN)

Cyanobacteria (alga hijau-biru) termasuk kelompok eubacteria; hidup di perairan; memiliki klorofil, pigmen fikosianin, beberapa memiliki pigmen fikoeritrin; tidak berflagella jadi bergerak meluncur; memiliki tiga struktur utama yaitu heterokista (sel berdinding tebal untuk menambat nitrogen), akinet (untuk pertahanan diri), baeosit (sel vegetatif hasil reproduksi); Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan akinet (spora), fragmentasi filamen (horgomonia), dan pembelahan biner.
Contoh : Nostoc, Anabaena azollae, Oscillatoria rubescens

Popular Posts